Friday, February 13, 2015

Mendefinisikan Kembali

Gang Baru Semarang Pecinan

Belajar dari Brussel dan. Rotterdam, mengapa tidak dilombakan saja pengembangan pusat kota lama semarang dalam konteks segitiga emas seperti tersebut di muka? Hal ini akan lebih menarik dan akan menjadi satu kegiatan ilmiah yang sangat bermanfaat bagi profesionalisme arsitek, planolog, budayawan, dan ahli ekonomi kota.

Dengan dorongan berbagai kemudahan dari pihak pemerintah kota untuk penanaman. modal disini, juga pembangunan dan perbaikan infrastruktur tentu akan menarik para investor untuk berdatangan kemari dari pada membuka area-area baru di pinggir kota. Pusat kotapun dapat terdefinisi secara jelas dan pengembangan pusat kota lama menjadi satu kebijaksanaan yang paralel dengan perbatasan pembangunai di pinggir kota termasuk perbukitan Semarang selatan yang seharus-nya dihutankan kembali.

Semarang masa depan membutuhkan banyak penelitian tata ruang serta berbagai studi kelayakan. Kegiatan-kegiatan ini hendaknya bersifat ilmiah untuk dapat teruji secara mapan dan bukannya penelitian yang mencari-cari tanpa satu tujuan yang jelas. Semarang masa depan sewajarnya menjadi kota yang penuh dengan eksperimen, kota yang mengembangkan pemikiran-pemikiran baru yang dapat menja-di contoh bagi kota-kota raya yang lain. Dari sini baru dapat terukur keberhasilan satu pembangunan kota dan bukannya simbol-simbol serta perencanaan yang terputus-putus, perencanaan yang tidak kontekstual. Ada baiknya para penentu kebijakan mengantisipasi masa depan kota ini secara menyeluruh mulai dari sekarang.

No comments:

Post a Comment