Friday, February 13, 2015

Menghidupkan kembali Kota Lama

Kota Lama Semarang

Dalam kurun waktu dua puluh tahun ini dengan pertumbuhan berbagai area baru, tentu saja sudah saatnya kita memikirkan dimana-kah sebenarnya pusat kota Semarang. Merujuk pada unsur-unsur primer kota, muncul sebuah imajinasi pusat kota yakni;  Garis luar dari pusat kota ini adalah poros Tugu Muda - Perempatan Bangkong - dan Setasiun Tawang. Kemudian di dalam garis luar ini terbagi tiga pusat kota yang lebih mendetail yakni Simpang Lima, Pasar Johar dan Setasiun Tawang sebagai simpul transportasi. Namun seperti telah dikatakan tadi, yang tersebut terakhir dan. kawasan kota lama selalu mati di Malam hari, maka jika kita ingin mendefinisikan poros Tugu Muda - perempatan Bangkong - dan setasiun Tawang sebagai segitiga emas, tentu sangat relevan jika kota lama dihidupkan kembali.

Sejauh ini penelitian yang dilakukan masih pada taraf inventarisasi bangunan kuno dan mendisain kota lama dalam satu kaitan dengan kata-kata suci 'Pariwisata'. Sebenarnya pariwisata ini akan tumbuh sendiri jika pusat kota lama ini dihidupkan kembali seperti halnya Simpang Lima, tentu saja harus juga diikuti dengan promosi pariwisata. Untuk itu perlu diadakan studi kelayakan yang mengarah pada bentuk usaha yang dapat hidup siang dan malam. Sekarang Kawasan ini mati di malam hari karena semua kantor yang ada disitu hanya buka di Siang hari. Setelah studi kelayakan selesai, baru para arsitek mengintervensi dengan. disain-disainnya, baik melestarikan. bangunan-bangunan kuno tertentu ataupun mengganti gudang-gudang menjadi bangunan yang sama sekali baru dan bersifat inovatif.

No comments:

Post a Comment